Senin, 27 April 2020

Simbol Karya Seni Tiga Dimensi

Wawan Setiawan Tirta
Simbol adalah lambang yang mengandung makna atau arti, simbol berarti menarik kesimpulan, berarti atau memberi kesan. Salah satu pengertian “simbol” adalah makna yang dikandung dalam karya seni rupa baik pada wujud objeknya maupun pada unsur-unsur rupanya. Misalnya saja unsur warna sering digunakan oleh perupa sebagai simbol dari sesuatu. Warna merah misalnya, digunakan untuk menyimbolkan keberanian, putih untuk menyimbolkan kesucian, hijau untuk menyimbolkan kesuburan, dan sebagainya. Selain unsur warna simbol dalam seni rupa tiga dimensi antara lain sebagai berikut.

Diantara karya seni rupa tiga dimensi yang dapat memiliki makna dan simbol tertentu. adalah patung, tugu dan monumen. Kebiasaan untuk membuat patung, tugu dan, monumen yang melambangkan atau menyimbolkan sesuatu sudah dilakukan orang sejak zaman dahulu.Karya seni rupa tiga dimensi ini ada yang terbuat dari kayu, batu dan logam. Beberapa contoh patung tugu dan monumen yang ada di Indonesia beserta simbolnya antara lain sebagai berikut.

A. Simbol Dalam Patung
Patung adalah benda tiga dimensi karya manusia yang diakui secara khusus sebagai suatu karya seni. Orang yang menciptakan patung disebut pematung. Dalam sebuah patung terirat makna dan simbol sesuai dengan tujuan pembuatan patung tersebut. Berikut ini beberapa contoh patung dan simbol yang tersirat di dalamnya.

1. Patung Selamat Datang
Patung Selamat Datang dibangun untuk menyambut para atlit peserta Asian Games IV tahun 1962. Patung ini ada di depan gedung Hotel Indonesia yang mana berdiri persis diatas air mancur bunderan HI. Sesuai dengan namanya, patung ini berdiri untuk memberikan selamat datang buat para pendatang karena memang patung ini menghadap ke arah Kota (Utara) sebagai pusat bisnis, perdagangan dan pendatang dari pelabuhan waktu itu.

2. Patung Arjuna Wijaya/ Patung Asta Brata
Patung Arjuna Wijaya yang dibangun Agustus 1987 ini menggambarkan Arjuna dalam perang Baratayudha yang kereta perangnya dikendalikan Batara Kresna. Kereta tersebut ditarik delapan kuda, yang melambangkan delapan ajaran kehidupan yang diidolai oleh Presiden Soeharto. Asta Brata itu meliputi falsafah bahwa hidup harus mencontoh bumi, matahari, api, bintang, samudra, angin, hujan dan bulan.

3. Patung Dirgantara
Patung yang berada di daerah pancoran ini dibuat atas permintaan Bung Karno untuk menampilkan keperkasaan dan kekuatan angkatan udara bangsa Indonesia. Patung ini menghadap ke Utara dengan tangannya mengacung ke bekas Bandar Udara Internasional Kemayoran. 

4. Patung Catur Muka
Patung Catur Muka (patung empat wajah). Patung ini berdiri pada lintas jalan di depan kantor Walikota Denpasar dan dibuat pada tahun 1973. Disebut Catur Muka (Empat Wajah) karena memiliki empat kepala menghadap ke empat penjuru mata angin. berdiri di atas wujud bunga teratai atau padma sebagai simbolisme reinkarnasi-Nya guru. Perwujudan empat muka adalah simbolisme dari pemegang kekuasaan pemerintahan yang dilukiskan dalam keempat tangannya. Ada tangan pemegang aksmala atau genitri  yang bermakna bahwa pusat segalanya adalah kesucian dan ilmu pengetahuan.

Ada tangan yang memegang cemeti dan sabet sebagai simbol ketegasan dan keadilan harus ditegakkan oleh pemerintah. Cakra artinya ‘barangsiapa yang melanggar hukum dan peraturan harus dihukum’. Sungu artinya pemerintahan berpegang pada penerangan atau undang-undang. Tali pada badan simbol reinkarnasi, artinya ‘mengetahui keadaan sebelum dan sesudah’.

Masing-masing wajah dalam Patung Catur Muka mengarah ke empat penjuru mata angin. Wajah atau sosok yang menghadap ke timur dimaksudkan sebagai Dewa Iswara, simbol pemberi kebijaksanaan. Dewa Brahma menghadap ke selatan sebagai penjaga ketentraman. Dewa Mahadewa menghadap ke barat, pemberi kasih sayang. Dewa Wisnu menghadap ke utara sebagai penyuci jiwa manusia.

5. Patung Pahlawan
Patung pahlawan, Patung ini dibuat buat ngasih penghargaan pada para pejuang kemerdekaan Indonesia, dilambangin dengan seorang laki-laki yang make caping, nyandang senapan dan lagi minta restu pada wanita yang ada disisinya untuk maju ke medan perang. diresmikan tahun 1963 oleh Presiden Soekarno dan pada papan di monumen ini tertulis "Bangsa yang menghargai pahlawannya adalah bangsa yang besar".

6. Patung Garuda Wisnu Kencana
Patung Garuda Wisnu Kencana berlokasi di Bukit Unggasan - Jimbaran, Bali. Patung tersebut berwujud Dewa Wisnu yang dalam agama Hindu adalah Dewa Pemelihara (Sthiti), mengendarai burung Garuda. Tokoh Garuda dapat dilihat di kisah Garuda & Kerajaannya yang berkisah mengenai rasa bakti dan pengorbanan burung Garuda untuk menyelamatkan ibunya dari perbudakan yang akhirnya dilindungi oleh Dewa Wisnu.

7. Patung Jenderal Sudirman (Pacitan)
Patung ini terletak di Sobo, Pakisbaru, Nawangan Pacitan yaitu sekitar 34 km dari pusat kota Pacitan. Patung Jenderal Soedirman selalu berdiri tegak dengan pedang katana di sebelah kirinya. Dengan pakaian seperti tentara Jepang, dia berdiri tegak tepat menghadap arah gerbang seperti sedang mengawasi sesuatu, atau menjadi simbol di dalam museum Pembela Tanah Air (PETA) sendiri. Soedirman menjadi figur teladan dan ikon TNI. Salah satunya karena dia terpilih sebagai panglima Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang pertama dan sekarang berubah nama menjadi TNI.

8. Patung Pemuda Membangun
Patung Pemuda Membangun adalah patung yang terletak di bunderan air mancur Senayan. Dinamakan pemuda membangun karena patung tersebut menggambarkan seorang pemuda membawa obor dengan semangat yang berkobar. Makna obor adalah sebagai alat penerang dan dalam artian filosofis adalah untuk menerangi hati dan jiwa yang gelap. Diharapkan kaum muda mengambil peran penting dalam pembangunan bangsa. Partisipasi aktif dalam memajukan tanah air sangat diperlukan karena melalui tangan pemuda lah terletak cita-cita dan harapan masa depan

B. Monumen
Monumen adalah jenis bangunan yang dibuat untuk memperingati seseorang atau peristiwa yang dianggap penting oleh suatu kelompok sosial sebagai bagian dari peringatan kejadian pada masa lalu. Beberapa monumen yang ada beserta simbol yang dimiliki antara lain sebagai berikut.

1. Manumen Pancasila Sakti
Monumen ini dibangun dengan tujuan mengingat perjuangan para Pahlawan Revolusi yang berjuang mempertahankan ideologi negara Republik Indonesia, Pancasila dari ancaman ideologi komunis. Tujuh patung Pahlawan Revolusi Monumen Pancasila Sakti berdiri berderet membentuk setengah lingkaran, dari timur ke barat, yaitu Kapten P.A. Tendean, Letjen S. Parman, Letjen M.T. Harjono, Jenderal Ahmad Yani, Letjen R. Soeprapto, Mayjen D.I. Pandjaitan, dan Mayjen Soetojo S. 

2. Monumen Gatot Subroto (Purwokerto)
Monumen ini berwujud jenderal Gatot Subroto menunggang kuda dengan tegap dan gagah perkasa, menatap ke depan dengan kendali ditangan  Tatapan ke depan melambangkan optimisme dan tali kendali yang dipegang ditangan melambangkan beliau sebagai pemimpin atau komandan.  Tegangan otot pada posisi kaki kuda serta sikap tegap Jenderal Gatot Subroto terlihat berwibawa. 

3. Monumen Nasional (Monas)
Monumen Nasional atau yang populer disingkat dengan Monas atau Tugu Monas adalah monumen yang terletak di Ibu Kota Republik Indonesia, yaitu Jakarta. Pembangunan monumen nasional bertujuan untuk mengenang perjuangan bangsa Indonesia pada masa revolusi kemerdekaan RI 1945. Dengan adanya monumen nasional tersebut Bangsa Indonesia berharap bisa terus membangkitkan semangat patriotisme bangsa dimasa yang akan datang. Monumen ini dimahkotai lidah api yang dilapisi lembaran emas yang melambangkan semangat perjuangan yang menyala-nyala. 

4. Monumen Palagan Ambarawa (Jawa tengah)
Monumen Palagan Ambawara merupakan simbol untuk mengenang sejarah pertempuran Palagan Ambarawa pada tanggal 12 Desember - 15 Desember 1945. Pasukan Sekutu yang terdesak dari Magelang mengadakan pengunduran ke Ambarawa, dan pasukan TKR yang dipimpin Kolonel Soedirman berhasil menghancurkan Sekutu pada tanggal 15 Desember 1945, di mana kini diperingati sebagai Hari Infanteri. Gambaran singkat sejarah pertempuran bisa dilihat pada relief yang dibuat pada dinding Monumen Palagan Ambarawa.

5. Monumen Jogja Kembali
Monumen Jogja Kembali yang biasa disingkat dengan Monjali ini berada di Yogyakarta. Monumen berbentuk kerucut ini dibangun pada tanggal 29 juni 1985.Monumen Jogja Kembali merupakan simbol atau lambang untuk peristiwa ditariknya tentara pendudukan Belanda dari Ibukota RI, Yogyakarta pada saat itu, yaitu tanggal 29 Juni 1949. Dimana monument ini adalah tanda atau tetenger dari peristiwa tersebut. 

6. Monumen Bandung Lautan Api
Monumen ini terletak di kawasan Lapangan Tegallega. Sudah jelas monumen ini didirikan untuk memperingati peristiwa Bandung Lautan Api, dimana terjadi pembumi hangusan Bandung Selatan yang dipimpin oleh Muhammad Toha. 

7. Monumen Ahmad Yani
Monumen Ahmad Yani berada di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Seperti namanya, monumen ini dibuat untuk mengenang pengabdian dan perjuangan dari Jenderal Anumerta Ahmad Yani. Perjuangannya yang hebat pantas dijadikan teladan bagi generasi penerus bangsa, terutama bagi para prajurit Tentara Nasional Indonesia.

8. Monumen Slamet Riyadi (Surakarta)
Monumen Slamet Riyadi berada di tengah Kota Surakarta, Jawa Tengah. Monumen yang berupa patung Slamet Riyadi ini menjadi bentuk penghargaan terhadap jasa Letnan Kolonel Slamet Riyadi. Tempat ini merupakan markas besar pasukan Slamet Riyadi yang berjuang di tahun 1948.

C. Tugu
Tugu adalah sebuah tiang besar dan tinggi yang terbuat dari batu, bata, dan sebagainya. Tugu peringatan biasanya dibuat untuk memperingati suatu peristiwa bersejarah. Beberapa tugu yang ada di Indonesia beserta simbolnya antara lain sebagai berikut.

1. Tugu Muda (Semarang)
Tugu ini dibangun untuk mengenang perjuangan pemuda Semarang dalam mempertahankan kemerdekaan melawan Jepang yang terkenal dengan peristiwa Pertempuran 5 Hari di Semarang. Monumen ini mengingatkan pada peristiwa heroik Pertempuran 5 Hari di Semarang melawan tentara Jepang tahun yang silan. Monumen Tugu Muda dibangun untuk memperingati pertempuran yang terjadi di Semarang pada 14 hingga 18 Oktober 1945 selama 5 han. Sebagai bukti mereka kala itu dengan Semangat Berani Mati mempertahankan kemerdekaan negara yang baru beberapa pekan di Proklamasi di Jakarta.

2. Tugu Yogyakarta
Tugu Yogyakarta adalah salah satu lambang atau identitas dari kota Yogyakarta yang terletak di perempatan Jl. Jenderal Sudirman dan Jl. Mangkubumi. Sultan Hamengkubuwono I adalah pendiri Keraton Yogyakarta yang sekaligus juga pendiri Tugu ini. Tugu. Konon tugu ini merupakan simbol penghubung laut selatan, Keraton Yogyakarta dan gunung Merapi. Ketika melakukan meditasi, Sultan Yogyakarta menggunakan Tugu ini sebagai patokan arah menghadap puncak gunung Merapi. 

3. Tugu Khatulistiwa
Tugu Khatulistiwa atau Equator Monument terletak di Jalan Khatulistiwa, Pontianak Utara, Propinsi Kalimantan Barat. Tugu ini juga menjadi salah satu simbol dari kota Pontianak yang juga dijadikan sebagai ikon wisata sejarah. Pada tanggal 21-23 Maret dan 21-23 September biasanya terjadi peristiwa titik kulminasi Matahari, yakni peristiwa alam ketika Matahari tepat berada di garis khatulistiwa dimana posisi matahari tepat berada di atas kepala sehingga semua bayangan dari benda-benda di bumi tidak akan nampak.

4. Tugu Proklamasi
Terletak di kompleks Taman Proklamasi di Jl. Proklamasi (dahulunya disebut Jl. Pegangsaan Timur No. 56), Jakarta Pusat. Tugu ini didirikan sebagai tugu peringatan proklamasi kemerdekaan Negara Republik Indonesia. Di kompleks ini juga berdiri dengan megah patung Soekarno-Hatta ketika membacakan naskah proklamasi. Diantara kedua patung proklamator tersebut, dibangun pula naskah proklamasi yang terbuat dari lempeng batu marmer hitam, beserta dengan susunan dan bentuk tulisan yang menyerupai ketikan naskah aslinya.

5. Tugu Pahlawan
Tugu Pahlawan, adalah sebuah tugu yang menjadi markah tanah Kota Surabaya. Tubuh tugu berbentuk lengkungan-lengkungan sebanyak 10 lengkungan, dan terbagi atas 11 ruas. Tinggi, ruas, dan canalures mengandung makna tanggal 10, bulan 11, tahun 1945. Suatu tanggal bersejarah, bukan hanya bagi penduduk Kota Surabaya, tetapi juga bagi seluruh Rakyat Indonesia. 

Tugu Pahlawan dibangun untuk memperingati peristiwa Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, dimana arek-arek Suroboyo berjuang melawan pasukan Sekutu bersama Belanda yang hendak menjajah kembali Indonesia.

6. Tugu Watu-Prompong (Banyumas)
Tugu Watu terletak di Grumbul Prompong Desa Kutasari Kecamatan Baturaden Banyumas. Tugu ini dibangun pada tahun 1979 oleh para eks Pasukan Pelajar Indonesia Merdeka atau yang lebih dikenal dengan Pasukan IMAM( Indonesia Merdeka atau Mati ), untuk mengenang sejarah perjuangan bangsa Indonesia khususnya dari Pasukan IMAM dalam mengusir penjajah yang ingin kembali berkuasa di Indonesia Tugu dari batu menggambarkan kekerasan dan ketahanan daya juang masyarakat Indonesia dalam menghadapi penjajahan. Ketahanan dan daya juang itu tidak akan lekang dan luntur oleh jaman.
 Simbol adalah lambang yang mengandung makna atau arti Simbol Karya Seni Tiga Dimensi
Penyangga berbentul silinder bermakna bahwa perjuangan untuk mewujudkan cita cita dan mendukung semangat anti penjajahan itu tiada akhirnya, karena silinder tidak memiliki tepi. Selain itu kebersamaan dan persaudaraan masyarakat dalam mendukung semangat perjuangan terdiri dari semua lapisan, mereka tidak boleh terkotak-kotak apalagi sampai tercerai berai.

Karya-karya seni rupa ini dibuat untuk memperingati tokoh, peristiwa penting atau untuk menandai tempat-tempat bersejarah. Tokoh orang yang berjasa atau yang dihormati oleh masyarakat sering dibuatkan patungnya. Patung itu menjadi simbol ketokohannya dalam melambangkan kekuatan, kepahlawanan dan perjuangannya. Banyak tokoh orang yang berjasa di negara kita. Ketokohan dan perjuangan orang–orang tersebut dikenang hingga saat ini, dijadikan tauladan bagi masyarakat dan bangsa.