Jumat, 17 April 2020

Lahirnya Gerakan Reformasi

Reformasi merupakan gerakan yang menghendaki adanya perubahan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, & bernegara ke arah yang lebih baik secara konstitusional. Munculnya keinginan untuk melakukan perubahan itu muncul disebabkan oleh dampak negatif dari kebijakan-kebijakan yang dilaksanakan oleh pemerintah Orde Baru.
 Reformasi merupakan gerakan yang menghendaki adanya perubahan kehidupan bermasyarakat Lahirnya Gerakan Reformasi
Source: Pihak Ketiga.
Gambar; Mahasiswa Menduduki Gedung MPR RI Ketika Menuntut Reformasi di Indonesia.
Pada masa Orde Baru pemerintah berhasil mewujudkan kemajuan pembangunan yang pesat. Tetapi kemajuan pembangunan itu ternyata tidak merata. Hal tersebut tampak dengan adanya kemiskinan di sejumlah wilayah yang justru menjadi penyumbang terbesar devisa negara seperti di Riau, Kalimantan Timur, & Papua. Dalam bidang ekonomi, Pemerintah Orde Baru berhasil meningkatkan pendapatan perkapita Indonesia ke tingkat US$ 600 pada 1980-an, kemudian meningkat lagi sampai US$ 1300 pada 1990-an. Tetapi kebijakan pemerintah Orde Baru yang terlalu memfokuskan pertumbuhan ekonomi ternyata menjadi pemicu terbentuknya mentalitas & budaya korupsi di kalangan para pejabat di Indonesia.

Selain itu, pelaksanaan kebijakan politik & yang cenderung otoriter & sentralistik tidak memberikan ruang demokrasi & kebebasan rakyat untuk berpartisipasi penuh dalam proses pembangunan. Dampak-dampak negatif inilah yang kemudian mendorong munculnya keinginan rakyat Indonesia untuk melakukan perubahan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, & bernegara.

Gerakan Reformasi diawali dengan krisis moneter yang melanda Thailand pada awal Juli 1997. Krisis moneter ini mengguncang nilai tukar mata uang negara-negara di Asia, seperti Malaysia, Filipina, Korea, & Indonesia. Rupiah yang berada pada posisi nilai tukar Rp. 2.500/US$ menjadi sekitar Rp. 17.000/US$ pada Januari 1998. Kondisi ini berdampak pada jatuhnya bursa saham Jakarta, bangkrutnya perusahaan-perusahaan besar di Indonesia yang menyebabkan terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) secara besar-besaran & kenaikan harga barang-barang kebutuhan pokok yang tidak terkendali. Keadaan tersebut kemudian diperparah dengan terkuaknya praktik korupsi, kolusi, nepotisme (KKN) di kalangan para pejabat pemerintah.

Demonstrasi-demonstrasi mahasiswa berskala besar terjadi di seluruh Indonesia. Tuntutan mahasiswa dalam aksi-aksinya adalah penurunan harga sembako (Sembilan bahan pokok), penghapusan monopoli, kolusi, korupsi & nepotisme serta menuntut Presiden Soeharto turun dari jabatannya.

Pada 12 Mei 1998 empat mahasiswa tewas tertembak peluru aparat keamanan saat demonstrasi menuntut Presiden Soeharto mundur. Penembakan ini menyulut demonstasi yang lebih besar. Pada 13 Mei 1998 terjadi kerusuhan, pembakaran, & penjarahan di Jakarta & Solo. Tanggal 14 Mei 1998 demonstrasi mahasiswa semakin meluas. Para demonstran mulai menduduki gedung-gedung pemerintah di pusat & daerah. Di Jakarta, ribuan mahasiswa menduduki MPR/DPR. Mereka berupaya menemui pimpinan MPR/DPR agar mengambil sikap tegas. Selanjutnya, 18 Mei 1998 Ketua MPR/DPR Harmoko meminta Presiden Soeharto turun dari jabatannya. Akhirnya pada 21 Mei 1998, Presiden Soeharto menyatakan mengundurkan diri sebagai Presiden & menyerahkan jabatan presiden kepada wakilnya B.J. Habibie. Peristiwa pengunduran diri Presiden Soeharto ini menandai berakhirnya masa pemerintahan Orde Baru selama 32 tahun & dimulainya Masa Reformasi.

Demikian artikel mengenai lahirnya gerakan reformasi, semoga bermanfaat bagi kita semua.