Manusia tinggal pada suatu ruang tertentu di permukaan bumi. Masing-masing ruang memiliki karakteristik sendiri yang berbeda dengan tempat lainnya. Masing-masing tempat memiliki kondisi dan potensinya masing-masing. Tidak ada satu ruang pun yang mampu menyediakan segala kebutuhan penduduknya. Karena itu, terjadilah saling tukar komoditas antartempat satu dengan tempat lainnya. Interaksi tersebut tidak hanya berupa komoditas, tetapi juga interaksi sosial, budaya, politik dan lain-lain.
A. Pengertian Ruang
Ruang adalah tempat di permukaan bumi, baik secara keseluruhan maupun hanya sebagian yang digunakan oleh makhluk hidup untuk tinggal. Ruang mencakupi berbagai hal diantaranya adalah udara, lapisan atmosfer, perairan(laut, sungai, dan danau), di bawah permukaan bumi (air dan tanah), dan batuan sampai pada lapisan tertentu yang menjadi sumber daya bagi kehidupan. Berbagai organisme atau makhluk hidup juga merupakan bagian dari ruang. Batas ruang adalah tempat dan unsur-unsur lainnya yang mempengaruhi kehidupan di permukaan bumi.
Setiap ruang di permukaan bumi memiliki ciri khas tertentu yang berbeda antara suatu wilayah dan wilayah lainnya. Tidak ada satu lokasi pun yang karakteristiknya sama persis antara satu dan lainnya. Karateristik inilah yang kemudian menciptakan keterkaitan antarruang di permukaan bumi. Indonesia sebagai suatu wilayah di permukaan bumi juga memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda dengan wilayah lainnya. Dengan adanya perbedaan karakteristik ruang di permukaan bumi, maka setiap ruang dapat memiliki keterkaitan dengan ruang lainnya.
Perbedaan karakteristik ruang biasanya diikuti oleh sumber daya yang dihasilkannya. Karena itu, tidak ada satu orangpun yang mampu memenuhi kebutuhannya sendiri. Supaya lebih mudah dalam mempelajari konsep ruang, maka dapat disimpulkan bahwa:
B. Interaksi Antarruang
Interaksi antar ruang adalah proses timbal balik antara ruang yang satu dengan ruang yang lain. Contohnya: wilayah pegunungan umumnyamerupakan penghasil sayuran, sedangkan daerah pesisir menghasilkan ikanlaut. Penduduk daerah pantai membutuhkan sayuran dari daerah pegunungandan sebaliknya penduduk dari daerah pegunungan membutuhkan ikan dari penduduk daerah pantai. Kedua wilayah kemudian saling berinteraksi melaluiaktivitas perdagangan.
Interaksi antarruang dapat berupa pergerakan orang, barang, informasi dari daerah asal menuju daerah tujuan. Interaksi merupakan suatu proses yang sifatnya timbal balik dan mempunyai pengaruh
terhadap tingkah laku, baik melalui kontak langsung atau tidak langsung. Interaksi melalui kontak langsung terjadi ketika seseorang datang ke tempat tujuan. Interaksi tidak langsung terjadi melalui berbagai cara misalnya dengan membaca berita, melihat tayangan di televisi dan lain-lain.
Ada beberapa kondisi saling bergantung yang diperlukan untuk terjadinya interaksi keruangan yaitu saling melengkapi (complementarity), kesempatan antara (intervening opportunity) dan keadaan dapat diserahkan/dipindahkan (transferability) .
1. Saling Melengkapi (complementarity atau Regional Complementary)
Kondisi saling melengkapi terjadi jika ada wilayah-wilayah yang berbeda komoditas yang dihasilkannya. Misalnya, wilayah A merupakan penghasil sayuran, sedangkan wilayah B merupakan penghasil ikan. Wilayah A membutuhkan ikan, sedangkan wilayah B membutuhkan sayuran. Jika masing-masing memiliki kelebihan (surplus), maka wilayah A melakukan interaksi dengan wilayah B melalui aktivitas perdagangan atau jual beli.
2. Kesempatan Antara (Intervening Opportunity)
Kesempatan antara merupakan suatu lokasi yang menawarkan alternatif lebih baik sebagai tempat asal maupun tempat tujuan. Jika seseorang akan membeli suatu produk, maka ia akan memperhatikan
faktor jarak dan biaya untuk memperoleh produk tersebut. Contohnya, Wilayah A biasanya membeli ikan ke wilayah B, namun kemudian diketahui ada wilayah C yang juga penghasil ikan. Karena Wilayah C jaraknya lebih dekat dan ongkos transportasinya lebih murah, para pembeli ikan dari wilayah A akan beralih membeli ikan ke wilayah C. Akibatnya, interaksi antara wilayah A dengan B melemah
3. Kemudahan Transfer (Transfer Ability)
Pengangkutan barang atau juga orang memerlukan biaya. Biaya untuk terjadinya interaksi tersebut harus lebih rendah dibandingkan dengan keuntungan yang diperoleh. Jika biaya tersebut terlalu tinggi dibandingkan dengan keuntungannya, maka interaksi antar ruang tidak akan terjadi. Kemudahan transfer dan biaya yang diperlukan juga sangat tergantung pada ketersediaan infrastruktur (sarana dan prasarana) yang menghubungkan daerah asal dan tujuan. Jalan yang rusak dan sulit untuk dicapai akan mengurangi kemungkinan terjadinya interaksi karena biaya untuk mencapainya juga akan lebih mahal. Sebagai contoh, seseorang akan menjual sayuran dari wilayah A ke wilayah B, namun jalan menuju wilayah B mengalami kerusakan, sehingga tidak bisa dilalui. Akibatnya, orang tersebut tidak jadi menjual sayuran ke wilayah B.
Kesimpulan :
Ruang merupakan tempat segala peristiwa terjadi. Segala peristiwa maupun kejadian yang terjadi merupakan konsep Ruang. Setiap ruang memiliki karakteristik yang berbeda, hal tersebut mengakibatkan perbedaan sumber daya dan potensi yang dihasilkan. Kaitannya dengan Keadaan Alam Wilayah Indonesia, maka setiap wilayah dan kenampakan alam yang berbeda-beda menghasilkan sumber daya alam yang beraneka ragam.
Karena itu tidak ada satu orang pun yang dapat memenuhi kebutuhannya sediri, setiap ruang memerlukan sumber daya dari tempat atau ruang lainnya. Disinilah terjadi konektivitas antara satu ruang dengan lainnya.
Ruang menjadi tempat manusia untuk berinteraksi. Seseorang memerlukan orang lain untuk dapat melakukan interaksi, manusia juga senantiasa melakukan mobilitas (perpindahan) dari satu ruang ke ruang lainnya.
Ruang memiliki keterkaitan dengan Waktu, setiap kejadian di suatu ruang berkaitan dengan peristiwa di masa lampau pada ruang tersebut, dan dapat dijadikan pedoman hidup pada masa yang akan datang. Untuk mendapatkan informasi keruangan dapat menggunakan sebuah peta. Sebagai contoh keruangan lingkup regional yaitu pedesaan dan perkotaan.
A. Pengertian Ruang
Ruang adalah tempat di permukaan bumi, baik secara keseluruhan maupun hanya sebagian yang digunakan oleh makhluk hidup untuk tinggal. Ruang mencakupi berbagai hal diantaranya adalah udara, lapisan atmosfer, perairan(laut, sungai, dan danau), di bawah permukaan bumi (air dan tanah), dan batuan sampai pada lapisan tertentu yang menjadi sumber daya bagi kehidupan. Berbagai organisme atau makhluk hidup juga merupakan bagian dari ruang. Batas ruang adalah tempat dan unsur-unsur lainnya yang mempengaruhi kehidupan di permukaan bumi.
No. | Cakupan Ruang | Flora dan Fauna |
---|---|---|
1. | Hutan Hujan tropis | Burung cenderawasih, burung nuri, burung beo,badak, babi, rusa, babi rusa, kapibara, berang-berang, dan lain lain. Flora Diptorecarpaceae ada, Keruing (Dipterocapus sp), Meranti (Shorea sp), Kayu kapur (Drybalanopsaromatica), dan Kayu garu (Gonystylus bancanus). |
2. | Sabana | Kuda, Zebra, Harimau, Singa, Anjing Hutan, Eukaliptus, Rumput |
3. | Gurun | Rajawali, Armadillo, Musang, Ular Kobra, Jerboa, Kurma, Kaktus, |
Perbedaan karakteristik ruang biasanya diikuti oleh sumber daya yang dihasilkannya. Karena itu, tidak ada satu orangpun yang mampu memenuhi kebutuhannya sendiri. Supaya lebih mudah dalam mempelajari konsep ruang, maka dapat disimpulkan bahwa:
- Ruang tidak hanya terbatas udara beresentuhan dengan bumi, tetapi lapisan atmosfer terbawah yang mempengaruhi permukaan bumi.
- Setiap ruang di permukaan bumi memiliki karakteristik yang berbeda satu dengan lainnya, diikuti dengan sumber daya yang dihasilkannya.
- Ruang tidak berdiri sendiri, kejadian di suatu ruang mempengaruhi ruang lainnya. 4.
- Ruang merupakan tempat manusia berinteraksi. Sebagai makhluk sosial senantiasa berinteraksi dengan manusia lain.
- Ruang merupakan tempat segala peristiwa terjadi.
B. Interaksi Antarruang
Interaksi antar ruang adalah proses timbal balik antara ruang yang satu dengan ruang yang lain. Contohnya: wilayah pegunungan umumnyamerupakan penghasil sayuran, sedangkan daerah pesisir menghasilkan ikanlaut. Penduduk daerah pantai membutuhkan sayuran dari daerah pegunungandan sebaliknya penduduk dari daerah pegunungan membutuhkan ikan dari penduduk daerah pantai. Kedua wilayah kemudian saling berinteraksi melaluiaktivitas perdagangan.
Interaksi antarruang dapat berupa pergerakan orang, barang, informasi dari daerah asal menuju daerah tujuan. Interaksi merupakan suatu proses yang sifatnya timbal balik dan mempunyai pengaruh
terhadap tingkah laku, baik melalui kontak langsung atau tidak langsung. Interaksi melalui kontak langsung terjadi ketika seseorang datang ke tempat tujuan. Interaksi tidak langsung terjadi melalui berbagai cara misalnya dengan membaca berita, melihat tayangan di televisi dan lain-lain.
Ada beberapa kondisi saling bergantung yang diperlukan untuk terjadinya interaksi keruangan yaitu saling melengkapi (complementarity), kesempatan antara (intervening opportunity) dan keadaan dapat diserahkan/dipindahkan (transferability) .
1. Saling Melengkapi (complementarity atau Regional Complementary)
Kondisi saling melengkapi terjadi jika ada wilayah-wilayah yang berbeda komoditas yang dihasilkannya. Misalnya, wilayah A merupakan penghasil sayuran, sedangkan wilayah B merupakan penghasil ikan. Wilayah A membutuhkan ikan, sedangkan wilayah B membutuhkan sayuran. Jika masing-masing memiliki kelebihan (surplus), maka wilayah A melakukan interaksi dengan wilayah B melalui aktivitas perdagangan atau jual beli.
2. Kesempatan Antara (Intervening Opportunity)
Kesempatan antara merupakan suatu lokasi yang menawarkan alternatif lebih baik sebagai tempat asal maupun tempat tujuan. Jika seseorang akan membeli suatu produk, maka ia akan memperhatikan
faktor jarak dan biaya untuk memperoleh produk tersebut. Contohnya, Wilayah A biasanya membeli ikan ke wilayah B, namun kemudian diketahui ada wilayah C yang juga penghasil ikan. Karena Wilayah C jaraknya lebih dekat dan ongkos transportasinya lebih murah, para pembeli ikan dari wilayah A akan beralih membeli ikan ke wilayah C. Akibatnya, interaksi antara wilayah A dengan B melemah
3. Kemudahan Transfer (Transfer Ability)
Pengangkutan barang atau juga orang memerlukan biaya. Biaya untuk terjadinya interaksi tersebut harus lebih rendah dibandingkan dengan keuntungan yang diperoleh. Jika biaya tersebut terlalu tinggi dibandingkan dengan keuntungannya, maka interaksi antar ruang tidak akan terjadi. Kemudahan transfer dan biaya yang diperlukan juga sangat tergantung pada ketersediaan infrastruktur (sarana dan prasarana) yang menghubungkan daerah asal dan tujuan. Jalan yang rusak dan sulit untuk dicapai akan mengurangi kemungkinan terjadinya interaksi karena biaya untuk mencapainya juga akan lebih mahal. Sebagai contoh, seseorang akan menjual sayuran dari wilayah A ke wilayah B, namun jalan menuju wilayah B mengalami kerusakan, sehingga tidak bisa dilalui. Akibatnya, orang tersebut tidak jadi menjual sayuran ke wilayah B.
Kesimpulan :
Ruang merupakan tempat segala peristiwa terjadi. Segala peristiwa maupun kejadian yang terjadi merupakan konsep Ruang. Setiap ruang memiliki karakteristik yang berbeda, hal tersebut mengakibatkan perbedaan sumber daya dan potensi yang dihasilkan. Kaitannya dengan Keadaan Alam Wilayah Indonesia, maka setiap wilayah dan kenampakan alam yang berbeda-beda menghasilkan sumber daya alam yang beraneka ragam.
Karena itu tidak ada satu orang pun yang dapat memenuhi kebutuhannya sediri, setiap ruang memerlukan sumber daya dari tempat atau ruang lainnya. Disinilah terjadi konektivitas antara satu ruang dengan lainnya.
Ruang menjadi tempat manusia untuk berinteraksi. Seseorang memerlukan orang lain untuk dapat melakukan interaksi, manusia juga senantiasa melakukan mobilitas (perpindahan) dari satu ruang ke ruang lainnya.
Ruang memiliki keterkaitan dengan Waktu, setiap kejadian di suatu ruang berkaitan dengan peristiwa di masa lampau pada ruang tersebut, dan dapat dijadikan pedoman hidup pada masa yang akan datang. Untuk mendapatkan informasi keruangan dapat menggunakan sebuah peta. Sebagai contoh keruangan lingkup regional yaitu pedesaan dan perkotaan.