Pohon zaitun akan berpeluang tumbuh dan berkembang sangat baik di daerah tropis bila iklimnya mendekati atau hampir sama dengan iklim di kawasan Mediterania. Iklim di kawasan Mediterania yaitu pada saat musim dingin terkena basah oleh hujan, pada saat musim panas mengalami kekeringan yang ekstrim. Tanah tak boleh mengandung kadar alkali yang terlalu tinggi. pH tanah yang dikehendaki di antara angka 7-8. Pohon zaitun memerlukan tanah dengan kandungan kapur yang cukup. Pohon zaitun memang tahan terhadap kondisi tanah kekeringan, tapi ia akan tumbuh optimal dan bagus bila mendapatkan air dari sistem irigasi yang baik.
Daerah-daerah di Indonesia yang berpotensial untuk pengembangan perkebunan pohon zaitun, antara lain: Dataran Tinggi Dieng, Malang, Lembang, Brastagi. Daerah-daerah tersebut memiliki suhu yang dingin, musim hujan yang basah dan musim kemarau yang kering agak lama.
Minyak yang dihasilkan dari buah zaitun ternyata bergantung pada jenis pohonnya. Bisa ada ratusan variasi gradasi minyak yang dihasilkan dari ratusan jenis pohon zaitun. Hampir semua jenis zaitun tersebut memerlukan suhu udara yang rendah sehingga tertutupi oleh lapisan es tipis. Terutama pada saat masa-masa pembuahan. Di iklim tropis seperti Indonesia, jenis-jenis zaitun seperti ini tentu sulit berkembang dengan baik. Namun, jangan khawatir, ada jenis-jenis zaitun yang bisa berbuah tanpa memerlukan lapisan es, asalkan suhu udaranya cukup dingin. Jenis-jenis inilah yang cocok dikembangkan di Indonesia.
BACA JUGA
BACA JUGA
Pohon zaitun, berpeluang dikebunkan di Indonesia
Mengusahakan perkebunan pohon zaitun di daerah tropis memerlukan penerapan pertanian intensif. Pohon-pohon zaitun harus rajin dipangkas setiap tahun. Jarak tanam antar pohon 5 meter dalam satu deretan, sedangkan jarak antar deretan sekitar 8 meter. Deretan pohon ini ditanam dengan arah alur utara-selatan supaya sinar matahari bisa merata mengenai semua pohon-pohon. Jarak tanam pohon seperti ini dimaksudkan supaya para pekerja mudah merawatnya baik saat pemangkasan sampai dengan pemanenan. Dengan jarak tanam seperti itu, tiap satu hektar bisa berisi 250 pohon.
Hampir 90 persen jenis pohon zaitun diambil minyaknya, walau ada juga buahnya yang dikonsumsi segar. Hitung-hitungan ekonomis, buah yang diambil minyaknya jauh lebih memberikan keuntungan tinggi dibandingkan untuk tujuan buah segar. Karena ukuran buahnya yang kecil-kecil, dalam pemanenan perlu penanganan intensif.
Dengan sistem irigasi yang baik, perkebunan pohon zaitun di daerah tropis bisa dilakukan secara kontinyu sepanjang tahun. Di tempat asalnya, penanaman hanya bisa dilakukan pada saat musim gugur. Pohon-pohon yang baru berusia muda ini harus dirawat betul-betul saat memasuki musim dingin. Pada saat malam hari, suhu udara sangat rendah yang bisa membentuk lapisan es pada tanaman. Tanaman-tanaman muda ini tidak tahan dengan lapisan es. Bila di daerah tropis, lapisan es sangat kecil kemungkinan terbentuk sehingga bisa berpeluang tumbuh berkembang lebih baik.
Potensi perkebunan pohon zaitun di daerah tropis bisa menghasilkan minyak sebanyak 8.000 kg/hektar dengan menerapkan pertanian intensif. Anda berminat mengebunkannya?