Di sentra kerajinan gerabah Kasongan kita dapat menemukan ratusan bahkan ribuan keramik dengan berbagai jenis, bentuk dan ukuran. Dimotori oleh lebih dari 300 pengrajin,yang menyerap seribu lebih tenaga kerja membuat sentra kerajinan ini mampu menembus pasar gerabah internasional. Hasil karya seni di Sentra UKM Kasongan dibuat dalam berbagai bentuk. Salah satunya adalah Patung Nusantara dari tanah liat. Patung-patung tersebut sangat diminati, baik oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.
Hasil kerajinan gerabah Kasongan pada umumnya adalah guci, pot /vas, patung loro blonyo, air mancur, wuwung, dan produk-produk keramik lainnya. Guci dengan balutan finishing yang mewah dan glamour. Guci jenis ini juga memiliki tempat sendiri di pasar produk gerabah. Kasongan tidak hanya memproduksi guci. Masih banyak produk-produk lain dari keramik yang pamerkan Kasongan. Yang lumrah ditemui adalah patung. Patung punokawan seperti Semar, Bagong dan lainnya, lalu ada patung dua pengantin jawa, yang dikenal dengan nama ‘loro blonyo’, patung buddha, serta masih banyak lagi bentuk-bentuk patung yang pastinya menarik untuk dijadikan hiasan rumah anda.
Pembuatan patung tanah liat dapat dilakukan dengan teknik cetak tekan maupun ukir. Untuk teknik cetak tekan dan ukir, sebaiknya menggunakan tanah liat plastis. Jangan menggunakan tanah yang terlalu lembek karena akan menyulitkan untuk memperoleh bentuk yang tepat, rapi, dan jelas. Tanah liat yang terlalu lembek akan lengket pada cetakan gips sehingga sulit diangkat dari cetakan dan sulit untuk diukir.
Pembuatan patung tanah liat dapat dilakukan dengan teknik cetak tekan maupun ukir. Untuk teknik cetak tekan dan ukir, sebaiknya menggunakan tanah liat plastis. Jangan menggunakan tanah yang terlalu lembek karena akan menyulitkan untuk memperoleh bentuk yang tepat, rapi, dan jelas. Tanah liat yang terlalu lembek akan lengket pada cetakan gips sehingga sulit diangkat dari cetakan dan sulit untuk diukir.
Untuk kegiatan membuat patung nusantara ini kamu dapat menggunakan tanah liat yang dapat ditemukan di sekitar tempat tinggalmu. Jika di sekitarmu tidak terdapat tanah liat, maka kamu dapat membuat sendiri adonan dari tepung (playdough) dengan langkah-langkah sebagai berikut.
Langkah-langkah Membuat Playdough
Bahan-bahan:
- 2 cangkir terigu
- ½ cangkir garam
- 2 sendok makan minyak sayur
- 1 ½ cangkir air hangat
- Pewarna makanan
Cara membuat:
- Campurkan terigu dan minyak dalam wadah.
- Masukkan air hangat secara bertahap hingga adonan mencapai kekentalan yang pas.
- Gulung dan remas-remas adonan hingga bercampur dengan sempurna.
- Bagi adonan menjadi beberapa bagian. Buatlah lubang di tengahnya dan teteskan pewarna makanan. Kemudian gulung-gulung adonan hingga warna tercampur rata.
Langkah-langkah Membuat Patung Nusantara
- Siapkan bahan tanah liat yang terlebih dahulu sudah diberi air secukupnya. Jika kamu menggunakan playdough, kamu tidak perlu lagi mencampurnya dengan air.
- Bentuk kepala dan badan patung menggunakan tangan.
- Bentuk dan tempelkan bagian tubuh yang lain, seperti kaki dan tangan ke badan patung.
- Ukir bagian tubuh yang lain (mulut, mata, dll) secara lebih detail menggunakan alat sederhana.
Pewarnaan Patung
Setelah patung tanah liat kering, berilah warna patung tersebut agar terlihat menarik. Siapkan peralatan dan bahan yang kamu perlukan berikut ini.
- Cat akrilik atau cat minyak, berbagai warna sesuai selera.
- Koran bekas untuk alas bekerja.
- Air untuk campuran.
- Patung Nusantara yang telah kering.
Peralatan:
- Kuas (besar kuas tergantung kebutuhan)
- Palet atau wadah lain untuk mencampur cat
Langkah Pewarnaan:
- Campurkan warna cat yang kamu pilih dengan air, secukupnya.
- Aduk dalam palet atau wadah lain.
- Pastikan patung nusantaramu sudah kering sempurna.
- Warnai patungmu sesuai selera.
Pengemasan
Selama berabad-abad, fungsi sebuah kemasan hanya sebatas untuk melindungi barang atau mempermudah barang untuk dibawa. Seiring dengan perkembangan zaman, barulah terjadi penambahan nilai-nilai fungsional. Peranan kemasan dalam pemasaran mulai diakui sebagai satu kekuatan utama dalam persaingan pasar.
Menjelang abad pertengahan, bahan-bahan kemasan terbuat dari kulit, kain, kayu, batu, keramik, dan kaca. Akan tetapi pada zaman itu, kemasan masih terkesan seadanya dan lebih berfungsi untuk melindungi barang terhadap pengaruh cuaca atau proses alam lainnya. Selain itu, kemasan juga berfungsi sebagai wadah agar barang mudah dibawa selama perjalanan.
Baru pada 1980-an persaingan dalam dunia usaha semakin tajam dan kalangan produsen saling berlomba untuk merebut perhatian calon konsumen, bentuk dan model kemasan dirasakan sangat penting peranannya dalam strategi pemasaran. Di sini kemasan harus mampu menarik perhatian, menggambarkan keistimewaan produk, dan “membujuk” konsumen. Pada saat inilah kemasan mengambil alih tugas penjualan. Fungsi dan Peranan Kemasan Secara umum fungsi kemasan adalah:
- Melindungi dan mengawetkan produk. Contohnya, melindungi dari sinar ultraviolet, panas, kelembaban udara, oksigen, benturan, serta kontaminasi dari kotoran dan mikroba yang dapat merusak dan menurunkan mutu produk.
- Sebagai identitas produk. Dalam hal ini kemasan dapat digunakan sebagai alat komunikasi dan pengirim informasi kepada konsumen melalui label yang terdapat pada bagian luar kemasan.
- Meningkatkan efisiensi. Antara lain: memudahkan penghitungan, memudahkan pengiriman, dan memudahkan penyimpanan.
Kemasan juga dapat berfungsi sebagai media komunikasi suatu citra tertentu. Contohnya, produk-produk benda kerajinan. Dari kemasannya orang sudah dapat mengenali keunikan isinya. Walaupun tidak ada pesan yang ditulis pada kemasan tersebut, ciri pada kemasannya mengomunikasikan suatu citra yang baik.
Jenis-jenis Bahan Pengemas
- Gelas. Sebagai bahan kemas gelas mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan seperti inert (tidak bereaksi) kuat, tahan terhadap kerusakan,sangat baik sebagai barier terhadap benda padat,cair dan gas. Sifat gelas yang transparan menguntungkan dari segi promosi disamping itu beberapa jenis gelas seperti pyrex tahan terhadap suhu yang tinggi. Kelemahan kemasan gelas yaitu mudah pecah dankurang baik bagi produk-produk yang peka terhadap penyinaran (ultra violet).
- Kertas. Pada abad ke 19 kertas menggantikan peranan kemasan dari tanah liat, gelas dan kaleng. Pada abad ke 19 itu pula karton mulai berkembang dalam bentuk kantong kertas dan kardus.Kotak kertas yang dibuat pada sekitar tahun 1840 membutuhkan banyak lem karena banyak potongan yang perlu direkat. Penggunaannya terbatas untuk barang-barang mewah. Jenis-jenis kertas kemudian lebih beragam mulai dari kertas karton, kertas tulis, kraft,kertas label,kertas tahan minyak (lemak),hingga berbagai jenis karton. Secara berangsur-angsur sebagai bahan kemas, kemasan kertas mendapat saingan dari bahan kemas lain terutama plastik.
- Logam. Beberapa keuntungan dari kemasan logam (kaleng) untuk makanan dan minuman yaitu mempunyai kekuatan mekanik yang tinggi,mempunyai sifat sebagai barrier yang baik khususnya terhadap gas,uap air,jasad renik,debu dan kotoran sehingga cocok untuk kemasan. Disamping itu walaupun mempunyai resiko adanya pengikisan atau migrasi unsur-unsur logam,akan tetapi tosisitasnya relatif rendah, tahan terhadap perubahan atau keadaan suhu yang ekstrim dam mempunyai permukaan yang ideal untuk pemberian dekorasi dalam labeling.
- Plastik. Kelemahan plastik adalah tidak tahan panas, dan mudah terjadi pengembunan uap air didalam kemasan ketika suhu turun. Penggunaan plastik sebagai kemasan dapat berupa kemas bentuk (flexible) atau sebagai kemas kaku.