Rabu, 06 November 2019

Ratna Sarumpaet 'Perang' Melawan TNI: Apa Makna Perang?

Wawan Setiawan Tirta

Ratna Sarumpaet 'Perang' Melawan TNI: Apa Makna Perang?


Seiring perkembangan teknologi komunikasi, istilah perang juga mengikutinya. Jika ada dua anak labil yang sedang galau, saling menyerang melalui status facebook atau sosial media yang lain maka disebut dengan perang status, jika di grup media sosial (Whatsapp, bbm, dsb.) saling serang dengan menggunakan gambar-gambar aneh atau meme maka disebut perang gambar. Jika ada orang (biasanya tokoh) saling menyerang mention-mention-an di twitter dan berusaha saling menjatuhkan, maka disebut perang twitter.

Baru-baru ini ada tokoh yang perang twitter
dengan akun yang katanya milik TNI AU. Tokoh tersebut adalah Ratna Sarumpaet. TNI AU (lebih tepatnya akun twitternya) geram karena Ratna Sarumpaet melontarkan pernyataan bahwa Ahok bisa membeli TNI, Polri, dan KPK. Memang yang diserang tidak secara langsung TNI-nya. Melainkan Ratna Sarumpaet lebih menyerang Ahoknya, tetapi karena yang dituduh adalah dibeli adalah TNI maka TNI AU pun marah. Tentu Ratna Sarumpaet sadar akan hal ini, dia itu aktivis dan pegiat teater yang tak pernah jauh dengan kata dan olah kata. Mungkin dia (Ratna Sarumpaet) sedang khilaf. Khilaf alias lupa kalau sedang ngomong di twitter sehingga yang baca banyak, atau lupa kalau kata-katanya bisa menyakiti orang lain selain Ahok yang ingin dia serang.

Sebenarnya tidak hanya Ratna Sarumpaet saja yang bertikai kata dan pemikiran di twitterland. Tokoh-tokoh lain juga sering bertikai dan bersilang pendapat. Baik sesama menteri, antar-politisi dari parpol yang berbeda. Atau orang-orang aneh yang menyerang segala jenis orang. Orang yang asal serang siapa saja ini sebut saja Farhat Abas. Pertikaian-pertikaian ini seringkali disebut sebagai perang oleh para jurnalis. Jadi apa sebenarnya makna perang?

Perang dalam pengertian awalnya adalah pertikaian fisik menggunakan senjata untuk memperebutkan wilayah dan menguasai wilayah. Selanjutnya yang dimaksud dengan perang tidak hanya berkaitan dengan penggunaan senjata tetapi lebih tentang ‘pengaruh’. Maka tidak hanya sebatas pertikaian fisik tetapi juga non-fisik alias pemikiran dan ideologi.

Ada kredo menarik tentang perang yaitu: kau mungkin memenangkan pertempuran tetapi aku memenangkan peperangannya. Apa bedanya pertempuran dan peperangan? Pertempuran (dalam bahasa Inggris disebut: fight) sebatas kontak fisik (senjata). Tetapi perang (dalam bahasa Inggris: war) adalah upaya pencapaian tujuan (fisik dan non-fisik seperti disebutkan di atas). Seperti halnya Indonesia yang mengalami perang kemerdekaan sekitar 1945-1950. Seringkali bangsa Indonesia kalah dalam pertempuran melawan bangsa penjajah karena keterbatasan persenjataan, tetapi Indonesia akhirnya memenangkan peperangan dengan dicapainya dan diakuinya kemerdekaan bangsa Indonesia sebagai sebuah negara.


Kembali ke perang ‘twitter’. Layak disebut dengan perang atau sekedar pertempuran? Bukankah peperangan lebih layak disematkan untuk sesuatu yang ‘besar’ dan bertujuan mulia. Bukan hanya sekedar ngetwit dan melontarkan pernyataan yang tidak jelas arahnya dan hanya menyerang tanpa dasar. Entahlah, yang jelas jangan sampai terlibat saling serang yang justru membahayakan diri sendiri.