Minggu, 03 November 2019

Proses Kritik Karya Seni Rupa

Wawan Setiawan Tirta
Dalam kritik karya seni rupa kritikus dapat memberikan tanggapan dan evaluasi berdasarkan aspek-aspek simbol, jenis, fungsi, dan nilai estetis yang terdapat dalam karya tersebut. Mengeritik sebuah karya seni rupa tidak bertujuan untuk mencari-cari kesalahan, kekurangan atau kelemahan sebuah karya seni rupa. Pada dasarnya melalui kegiatan kritik karya seni rupa dapat belajar memberikan penilaian secara objektif terhadap kualitas karya seni, untuk meningkatkan kualitas wawasan, tanggapan dan kepekaan kamu terhadap karya seni. Hasil tanggapan dan evaluasi terhadap karya diharapkan mendorong perupa untuk meningkatkan kualitas karyanya. Untuk dapat memberikan apresiasi dapat dilakukan dengan mengamati unsur-unsur dalam sebuah karya. Beberapa unsur yang dapat diamati antara lain sebagai berikut.

1. Simbol
Kata simbol dalam bahasa Inggris: symbol; Latin symbolium, berasal dari bahasa Yunani symbolon (symballo) yang berarti menarik kesimpulan, berarti atau memberi kesan. Dalam seni rupa, kata simbol dapat diartikan sebagai makna yang dikandung dalam karya seni rupa baik pada wujud objeknya maupun pada unsur-unsur rupanya. Misalnya, unsur warna hijau yang dominan menjadi adalah simbol kesuburan. Patung dengan objek katak sebagai simbol pemanggil hujan. Patung dengan objek kuda sebagai simbol kegagahan, dan lain sebagainya. Secara konseptual, kata simbol ini memiliki beberapa pengertian sebagai berikut.
  1. Sesuatu yang biasanya adalah tanda yang kelihatan yang menggantikan gagasan atau objek tertentu.
  2. Kata, tanda, isyarat, yang digunakan untuk mewakili sesuatu yang lain: arti, kualitas, abstraksi, gagasan, objek.
  3. Apa saja yang diberikan arti dengan persetujuan umum dan/ atau dengan kesepakatan atau kebiasaan. Misalnya, lampu lalu lintas.
  4. Tanda konvensional, yakni sesuatu yang dibangun oleh masyarakat atau individu-individu dengan arti tertentu yang kurang lebih standar yang disepakati atau dipakai anggota masyarakat itu. Arti simbol dalam konteks ini sering dilawankan dengan tanda alamiah.

2. Jenis
Karya Seni rupa sangat beraneka ragam. Walaupun demikian karya yang beraneka ragam ini dapat dikelompokan atau dikategorian sesuai dengan jenisnya berdasarkan kesamaan karakteristik yang dimilikinya. Pengelompokan karya seni rupa berdasarkan jenisnya ini tidak bersifat kaku, tetapi lebih cenderung untuk kepentingan mempelajari atau mengapresiasinya. Pengelompokan jenis karya seni rupa ini dapat dilakukan berdasarkan teknik pembuatan dan perwujudannya, bahan dan medium, objek, tema, isi pesan, gaya pengungkapan, dan sebagainya.

Beberapa teknik dalam Seni Rupa Tiga Dimensi antara lain sebagai berikut.
  1. Teknik Pahat, Yaitu Mengurangi bahan menggunakan alat pahat. misalnya membuat patung dan telief dengan bahan dasar kayu dan batu.
  2. Teknik Butsir, Yaitu membentuk benda dengan mengurangi dan menambah bahan. misalnya,mebuat keramik dengan bahan dasar tanah liat
  3. Teknik Cor, yaitu membuat karya seni dengan membuat alat cetakan kemudian dituangkan adinan berupa seme, gips, dan sebagainya sehingga menghasilkan bentu yang diinginkan. misalnya, membuat patung
  4. Teknik Las, yaitu membuat karya seni dengan cara mengunakan bahan satu ke bahan lain untuk mendapatkan bentuk tertentu. misalnya, membuat patung kontemporer dengan bahan dasar logam.
  5. Teknik cetak,  yaitu membuat karya seni dengan cara membuat cetakan terlebih dahulu. misalnya, membuat keramik dan patung dengan bahan dasar tanah liat dan semen

Beberapa teknik dalam Seni Rupa Dua Dimensi antara lain sebagai berikut.
  1. Linear; cara menggambar dengan teknik menutup obyek dengan garis.
  2. Blok; menutup obyek lukis dengan satu warna.
  3. Arsir; menutup obyek lukis dengan pulasan garis sejajar atau menylang.
  4. Dusel; membuat gelap atau terang obyek lukis dengan goresan miring, menggunakan pensil.
  5. Pointilis: menghitamkan obyek lukis dengan titik-titik.
  6. Aquarel; menggunakan sapuan tipis cat air.
  7. Plakat; menggunaklan sapuan tebal dengan cat minyak.

Beberapa teknik dalam seni grafis antara lain
  1. Cetak Saring (Silkscreen). Cetak saring merupakan salah satu teknik mencetak yang umum dikenal orang dengan nama sablon.
  2. Cetak Tinggi (Cetak Timbul). Cetak tinggi atau cetak timbul adalah cara membuat acuan cetak dengan membentuk gambar pada permukaan media cetak secara timbul. 
  3. Cetak Datar (Lithography). Lithography berasal dari bahasa Yunani, yaitu lithos (batu) dan graphien (menulis). Lithography merupakan seni grafis cetak datar dengan menggunakan acuan cetak dari lempengan batu kapur. 
  4. Cetak Dalam. Teknik cetak dalam adalah salah satu teknik seni grafis dengan menggunakan acuan cetak dari logam tembaga. Teknik pembuatan cetak dalam yaitu dengan ditoreh atau digores langsung.
  5. Cetak Foto atau Fotografi. Cetak foto atau fotografi adalah seni grafis yang proses pembuatannya melalui pemotretan dengan kamera, pencucian film, dan pencetakan gambar foto.

3. Fungsi
Jenis karya seni rupa pada dasarnya dapat dikategorikan berdasarkan fungsinya. Dengan memahami pengkategorian karya berdasarkan fungsinya memudahkan melakukan apresiasi dan kritik terhadap karya seni rupa tersebut. Berdasarkan fungsinya karya seni rupa dikelompokkan menjadi karya seni murni dan karya seni terapan.
  1. Seni rupa murni (Fine Art). Seni rupa murni tercipta dengan bebas tanpa mempertimbankan segi fungsi atau kegunaanya.Seni rupa ini sering disebut seni bebas (fine art). Artinya pencipta bebas mengespirasikan isi hati atau ide dengan tidak memikirkan segi praktisnya. Jenis seni rupa ini banyak terdapat pada seni lukis dan seni patung. 
  2. Seni rupa terapan (Applied Art). Seni rupa terapan adalah seni rupa yang tercipta untuk digunakan. Seni rupa jenis ini banyak terdapat pada kehidupan sehari-hari. Contohnya bangunan rumah yang indah, gelas minum yang cantik, mobil mewah, dan lain-lain.

4. Nilai Estetis
Nilai estetis secara umum dapat dimaknai sebagai nilai keindahan dari sebuah karya seni rupa. Nilai estetis atau nilai keindahan ini dilihat berdasarkan unsur-unsur rupa yang terdapat pada sebuah karya seni dan prinsip-prinsip penataanya. Unsur-unsur sebuah karya seni rupa misalnya warna, bangun, bidang, tekstur, garis, dan sebagainya.

Secara umum untuk mengapresiasi karya seni kamu diharapkan memahami dahulu seluk-beluk karya seni serta menjadi sensitif (peka) terhadap segi-segi estetikanya. Dengan mengerti dan menyadari sepenuhnya seluk-beluk sesuatu hasil seni serta menjadi sensitif terhadap segi-segi estetiknya seseorang diharapkan mampu menikmati dan menilai karya tersebut dengan semestinya (Soedarso, 1990). Berikut ini beberapa contoh karya seni rupa berdasarkan simbol, jenis, fungsi, dan estetis.
GambarAspek yang DiamatiUraian Hasil Pengamatan
 Dalam kritik karya seni rupa kritikus dapat memberikan tanggapan dan evaluasi berdasarkan Proses Kritik Karya Seni Rupa
SimbolManusia sebagai mahluk sosial senantiasa berhubungan dengan sesamanya.
JenisKarya seni rupa patung teknik cetak (casting)
FungsiSeni rupa tiga dimensi murni
Nilai EstetisBentuk fisik baik proporsi maupun gerak
 Dalam kritik karya seni rupa kritikus dapat memberikan tanggapan dan evaluasi berdasarkan Proses Kritik Karya Seni Rupa
SimbolMengungkapkan sebuah proses pencarian eksitensi jati diri manusia serbagaimana layaknya sang Brahmana pengembara.
JenisSeni rupa dua dimensi teknik pakat (cat minyak)
FungsiSeni rupa dua dimensi murni
Nilai EstetisKisah perjalanan spiritual dalam gaya Surrrealisme dekoratif yang sarat dengan imaji. 
 Dalam kritik karya seni rupa kritikus dapat memberikan tanggapan dan evaluasi berdasarkan Proses Kritik Karya Seni Rupa
SimbolSimbol dari bentuk dasar lingkaran besi yang mempunyai esensi sebuah proses pencarian jati diri yang kuat tiada henti.
JenisSeni tiga dimensi teknik cor
FungsiSeni rupa tiga dimensi murni
Nilai EstetisWarna yang berupa pamor gurat-gurat pijar api merujuk motif alam dengan sifat yang keras dan dramatis.
 Dalam kritik karya seni rupa kritikus dapat memberikan tanggapan dan evaluasi berdasarkan Proses Kritik Karya Seni Rupa
SimbolMelambangkan keagungan anugerah Yang Maha Esa
JenisSeni rupa dua dimensi teknik plakat
FungsiSeni rupa dua dimensi murni
Nilai EstetisPerpaduan warna dan bentuk yang sangat menarik 
 Dalam kritik karya seni rupa kritikus dapat memberikan tanggapan dan evaluasi berdasarkan Proses Kritik Karya Seni Rupa
SimbolKeragaman mewujudkan keatuan yang utuh
JenisSeni rupa dua dimensi grafis teknik cetak digital
FungsiSeni rupa dua dimensi murni
Nilai EstetisPerpaduan warna dan bentuk yang sangat menarik
 Dalam kritik karya seni rupa kritikus dapat memberikan tanggapan dan evaluasi berdasarkan Proses Kritik Karya Seni Rupa
SimbolDalam karya ini seorang wanita yang memakai rok dan bersepatu, serta anak-anak yang juga memakai rok menjadi kontras sekaligus sebagai simbol perubahan zaman.
JenisSeni rupa dua dimensi teknik cukil kayu
FungsiSeni rupa dua dimensi murni
Nilai EstetisPencahayaan, dan detail bentuk-bentuknya telah mencapai keunggulan, sehingga karya seni grafis yang realistik ini terasa hidup.